Ya.. nasib guru honorer memang harus berubah. Tapi ada cara yang lebih baik daripada demo.
5 tahun lalu, saya juga pernah menjadi guru honorer di SD almamaterku. Memang bingung kalau disuruh hitung gaji guru honorer karena hitungannya misalnya per-jam Rp.25.000, seminggu mengajar 8 jam, sebulan 40 jam, tapi kenyataannya yang dihitung hanya 8xRp.25.000 = Rp.200.000 sebulan saudara-saudara. Saat itu aku dibayar lebih kecil lagi kalau tidak salah Rp.150.000
Ternyata sampai sekarang juga begitu.
Allahu akbar.. 200rb apalagi bagi honorer bapak-bapak guru, otomatis harus cari kerja lain untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, apalagi anak-istrinya.
Begitupun aku..
Mengajar bukan hal baru keluar kuliah baru mengajar, tapi memang aku mulai mengajar sejak SMP malah, mengajar anak-anak TK, mengajar ekstrakulikuler, mengajar bernyanyi, dan lain-lain. Jadi, Alhamdulillah dulu waktu kuliah, aku udah mengajar privat, bimbel, dll, yang gajinya Alhamdulillah bisa untuk kuliah sendiri, untuk kebutuhan sendiri lah.. Lumayan.. Dibandingkan honorer, wooow, subhanallah. Tapi saat itu saya ingin tahu dan mencoba. Memang iming-iming jadi guru PNS, gaji tetap, dsb..
Mmmm... tapi, aku cuma bertahan 2 bulan kayanya, hihihi.. Bukan karena gajinya saja terutama, tapi memang istikhoroh juga, aku memang tidak tertarik jadi guru PNS, kalau dosen PNS mungkin kali ya suatu saat nanti, kalau memungkinkan itu juga :) kalau ngga, ngga akan maksa.
Ya, aku memutuskan untuk lebih fokus di bisnisku. Dulu aku buat boneka sendiri, pasarkan sendiri, itu lebih menjanjikan, dan anak juga aku masih di rumah. Kalau dulu aku ngajar, kasian anak, kasian mami juga ngurus anakku..
Alhamdulillah, tidak mudah memang, awalnya aku bawa anakku, Nada kemana-mana aku gendong. Perjuangan berat betul. Tapi tidak lama Alhamdulillah. Sudah web www.bonekatangan.com jalan, kita sudah stand by saja di rumah.
Aku jg ngajar di Lembaga Pendidikan yang mendidik Guru-Guru TK, yang tidak menyita waktu. Alhamdulillah.
Maksudku.. gini..
Untuk teman-teman guru honorer, yakinlah, rezeki, kenyamanan memang diinginkan semua orang, tapi tidak harus keukeuh jadi guru PNS. Profesi guru memang perlu pengorbanan, karena keikhlasan memberi ilmu yang penting. Terus gimana, dong untuk makan, dll.
Waktu kita 24 jam 1 hari, kalau guru honorer mungkin kerja tidak sampai 10 jam sehari, masih banyak waktu. Tapi kan harus periksa PR, tugas, ujian.. Intinya bisa bagi waktu..
Aku sering sekali ngobrol dengan guru-guru honorer, untuk memanfaatkan waktu setelah bekerjanya dengan pekerjaan lain yang masih bisa dikerjakan di rumah, ya... Bisnis Dari Rumah
Apapun itu.. Cobalah berdagang.. karena “Hendaklah kalian berdagang karena berdagang merupakan sembilan dari sepuluh pintu rezeki.”(HR.Ahmad)
Banyak juga yang awalnya bilang, saya ngga bisa jualan, ngga ada modal, dst.
Aku ampe bilang, semua yang Alhamdulillah bisa terinspirasi juga awalnya bilang gitu.
Tapi mau coba, ngga?
Ayo..coba dulu.. malah harus aku agak desak biar mau mencoba..
Alhamdulillah teman-teman yang awalnya minder, tapi sudah mencoba malah ketagihan, suka berdagang.. berdagang apa saja..
Ayo.. download katalog produkku, coba pasarkan, aku ngga suruh modal dulu, langsung aja jual, aku kasih komisi klo ada penjualan.
Selain aku juga banyak cara, nanti bergantung minat masing-masing. Minat ke masakan misalnya, atau keterampilan, dll
Atau bagi guru-guru honorer, yu..gabung sama aku, sebetulnya aku juga perlu banyak guru mata pelajaran untuk privat dan homescholling.
Banyak..banyak jalan lain..
Tidak usah khawatir..
Rezeki tidak harus dari PNS.
Kalau semua harus jadi PNS, berat pemerintah..
Aku juga setuju kalau pengangkatan harus bagi guru honorer yang sudah mengabdi puluhan tahun, itu sudah ngga masuk akal lah.. Parah.. Kasian juga. Tapi ujung-ujungnya kembali lagi ke niat masing-masing pribadi. Aku yakin, banyak guru juga yang berniat memang ikhlas mau dibayar berapapun, karena rezeki mungkin bukan dari bayaran mengajar, tapi dari usaha lain.
Ayooooooooooooo guru honorer, be kreatif...
Terinspirasi sebuah tulisan yang aku baca pagi ini :
5 tahun lalu, saya juga pernah menjadi guru honorer di SD almamaterku. Memang bingung kalau disuruh hitung gaji guru honorer karena hitungannya misalnya per-jam Rp.25.000, seminggu mengajar 8 jam, sebulan 40 jam, tapi kenyataannya yang dihitung hanya 8xRp.25.000 = Rp.200.000 sebulan saudara-saudara. Saat itu aku dibayar lebih kecil lagi kalau tidak salah Rp.150.000
Ternyata sampai sekarang juga begitu.
Allahu akbar.. 200rb apalagi bagi honorer bapak-bapak guru, otomatis harus cari kerja lain untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, apalagi anak-istrinya.
Begitupun aku..
Mengajar bukan hal baru keluar kuliah baru mengajar, tapi memang aku mulai mengajar sejak SMP malah, mengajar anak-anak TK, mengajar ekstrakulikuler, mengajar bernyanyi, dan lain-lain. Jadi, Alhamdulillah dulu waktu kuliah, aku udah mengajar privat, bimbel, dll, yang gajinya Alhamdulillah bisa untuk kuliah sendiri, untuk kebutuhan sendiri lah.. Lumayan.. Dibandingkan honorer, wooow, subhanallah. Tapi saat itu saya ingin tahu dan mencoba. Memang iming-iming jadi guru PNS, gaji tetap, dsb..
Mmmm... tapi, aku cuma bertahan 2 bulan kayanya, hihihi.. Bukan karena gajinya saja terutama, tapi memang istikhoroh juga, aku memang tidak tertarik jadi guru PNS, kalau dosen PNS mungkin kali ya suatu saat nanti, kalau memungkinkan itu juga :) kalau ngga, ngga akan maksa.
Ya, aku memutuskan untuk lebih fokus di bisnisku. Dulu aku buat boneka sendiri, pasarkan sendiri, itu lebih menjanjikan, dan anak juga aku masih di rumah. Kalau dulu aku ngajar, kasian anak, kasian mami juga ngurus anakku..
Alhamdulillah, tidak mudah memang, awalnya aku bawa anakku, Nada kemana-mana aku gendong. Perjuangan berat betul. Tapi tidak lama Alhamdulillah. Sudah web www.bonekatangan.com jalan, kita sudah stand by saja di rumah.
Aku jg ngajar di Lembaga Pendidikan yang mendidik Guru-Guru TK, yang tidak menyita waktu. Alhamdulillah.
Maksudku.. gini..
Untuk teman-teman guru honorer, yakinlah, rezeki, kenyamanan memang diinginkan semua orang, tapi tidak harus keukeuh jadi guru PNS. Profesi guru memang perlu pengorbanan, karena keikhlasan memberi ilmu yang penting. Terus gimana, dong untuk makan, dll.
Waktu kita 24 jam 1 hari, kalau guru honorer mungkin kerja tidak sampai 10 jam sehari, masih banyak waktu. Tapi kan harus periksa PR, tugas, ujian.. Intinya bisa bagi waktu..
Aku sering sekali ngobrol dengan guru-guru honorer, untuk memanfaatkan waktu setelah bekerjanya dengan pekerjaan lain yang masih bisa dikerjakan di rumah, ya... Bisnis Dari Rumah
Apapun itu.. Cobalah berdagang.. karena “Hendaklah kalian berdagang karena berdagang merupakan sembilan dari sepuluh pintu rezeki.”(HR.Ahmad)
Banyak juga yang awalnya bilang, saya ngga bisa jualan, ngga ada modal, dst.
Aku ampe bilang, semua yang Alhamdulillah bisa terinspirasi juga awalnya bilang gitu.
Tapi mau coba, ngga?
Ayo..coba dulu.. malah harus aku agak desak biar mau mencoba..
Alhamdulillah teman-teman yang awalnya minder, tapi sudah mencoba malah ketagihan, suka berdagang.. berdagang apa saja..
Ayo.. download katalog produkku, coba pasarkan, aku ngga suruh modal dulu, langsung aja jual, aku kasih komisi klo ada penjualan.
Selain aku juga banyak cara, nanti bergantung minat masing-masing. Minat ke masakan misalnya, atau keterampilan, dll
Atau bagi guru-guru honorer, yu..gabung sama aku, sebetulnya aku juga perlu banyak guru mata pelajaran untuk privat dan homescholling.
Banyak..banyak jalan lain..
Tidak usah khawatir..
Rezeki tidak harus dari PNS.
Kalau semua harus jadi PNS, berat pemerintah..
Aku juga setuju kalau pengangkatan harus bagi guru honorer yang sudah mengabdi puluhan tahun, itu sudah ngga masuk akal lah.. Parah.. Kasian juga. Tapi ujung-ujungnya kembali lagi ke niat masing-masing pribadi. Aku yakin, banyak guru juga yang berniat memang ikhlas mau dibayar berapapun, karena rezeki mungkin bukan dari bayaran mengajar, tapi dari usaha lain.
Ayooooooooooooo guru honorer, be kreatif...
Terinspirasi sebuah tulisan yang aku baca pagi ini :
"PP Nomor 56 Tahun 2012 kepada Mahkamah Agung (MA).
0 comments: