Baru seminggu mungkin suamiku sedang sering bertemu dengan seseorang, yang ternyata memang Subhanallah..Mantan eksekutif, mantan komisaris di berbagai perusahaan. Akupun membaca profil beliau di salah satu media cetak di Jakarta. Namun karena satu lain hal, beliau berani mengundurkan diri, dan hendak membangun bisnis baru di Bandung, salah satunya dengan suamiku. Mau ikut bisnis? Tunggu dulu, ya..masih dirintis. Mudah2an saja berhasil. Aamiin.
Nah...Beliau ini bernama Pak Waryono. Walau bukan lulusan S-1, apalagi S-2, dst.., tapi Subhanallah, beliau pernah berpenghasilan minimal 100 juta per-bulan. Beliaupun banyak mendidik orang-orang sukses. Marketingnya Subhanallah. Aku tidak mau, dan juga memberitahu suamiku untuk jangan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk saranan belajar kepada beliau. Beliaupun tidak pelit, bahkan ke suamiku tidak sayang memberi file-file motivasi, marketing untuk dipelajari.
Walaupun katanya, jangan disebarluaskan/ diperjualbelikan, aku membaca salah satu slide beliau, dan aku ingin berbagi di sini. Mungkin ada yang pernah dengar/ baca, ya..ga apa2..
Judulnya : Antara Wortel, Telur dan Biji Kopi
1. Siapkan 3 panci kecil berisi air, kemudian rebus air tersebbut.
2. Masukkan ke masing-masing panci itu, wortel, telur dan biji kopi yang telah dihaluskan sebelumnya.
3. Tunggu sebentar.

Lho..Kok jadi resep, ya..:) Tenang ada lanjutannya..

Selanjutnya perhatikan dan bandingkan ketiga bahan tersebut.
1. Wortel yang asalnya keras, menjadi lunak setelah direbus.
2. Isi telur yang asalnya cair, menjadi padat/ keras setelah direbus.
3. Biji kopi yang telah dihaluskan setelah direbus ternyata mengubah air menjadi berwarna hitam dan baunya harum, khas kopi.

Sekarang, kita asosiasikan air rebusan itu adalah kehidupan, dan ketiga bahan itu adalah kita.
Mau menjadi bahan seperti apakah kita?
1. Mau menjadi orang yang keras, kuat, namun ketika ada ujian, selanjutnya lemah?
2. Mau menjadi orang yang lemah, tapi ketika ada ujian, selanjutnya menjadi keras hati, tidak mau menerima pendapat orang lain, antipati?

atau 3. Mau menjadi orang yang bisa berpengaruh terhadap lingkungan sekitar, membuat positif orang, tetap wangi dengan berbagai ujian, tidak mudah terpengaruh dan berubah negatif?

Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang selalu tabah, sabar, tetap menjadi orang yang 'Laa Tahzan'..Bisa terus memberi kepada orang sekitar. Aamiin.

Memang..banyak analogi, banyak pendapat, mungkin ada juga yang tidak setuju..Tapi bagiku, pagi ini aku dapat satu lagi embun-penyejuk..


Hari ini aku betul-betul tidak sadar...Tenang..Tidak sadarnya bukan sakit atau apa, tapi karena tidak sadar menggunakan barang yang bukan milikku.
Belakangan ini aku sedang memikirkan produksi boneka tangan, pengembangannya, juga penggalangan dana bagi produksi boneka tangan untuk membantu program Trauma Healling anak-anak korban gempa Bandung Selatan.
Setelah aku memberi ASI dan Nada Tazkiya, anakku tidur, aku langsung pergi untuk beli bahan boneka tangan edisi baru, pesanan TK-TK di Bandung. Entah kenapa, akupun heran. Padahal seingatku, aku menggunakan helm hitam aku.
Sebelum membeli bahan, aku pergi ke kantor FIF untuk bayar motorku. Setelah selesai, aku keluar, ambil jas hujan karena hujan, aku heran, kenapa helmku jadi warna biru. Aku tanya ke tukang parkir, "Pak, lihat helm saya yang warna hitam?"
"Emang kenapa, Teh?"
"Iya, helm saya tadi warna hitam, kenapa jadi warna biru. Da saya ga punya helm warna biru di rumah."
Tukang parkirnya bingung juga, "Aduh..kemana ya.. Seumur-umur saya belum pernah kejadian gini. Perasaan helm-nya ya itu aja. Apa tadi ketuker sama yang di sebelah, gitu?"
"Aduh..saya juga ga tau..Masalahnya ini juga bukan helm punya saya."
Karena ga enak, tukang parkirnya meminjamkankuhelm-nya, dan helm biru itu disimpan di sana barangkali ada orang yang tertukar. Diapun meminta nomor teleponku. Akupun meng-iyakan, dan langsung pergi beli bahan.
Sesampainya di rumah, adikku langsung bilang, "Teh, tadi pake helm-nya pak Asep, ya?" (Pak Asep, teman lamaku yang aku tinggal karena ada urusan dengan adikku)
"Ha??Pak Asep? Helm teteh yang item ilang."
"Ga, orang ada juga. Tadi pak Asep cari-cari helmnya yang biru ga ada, jadinya sekarang pake helm teteh."
Astaghfirullahaladzim... Bisa segitunya
Aku, ayah juga jadi tertawa hampir sepanjang sore ini. Menertawakan diriku yang betul-betul ga sadar.
***
Kadang kita terlalu fokus atau sedang melamun, sehingga dunia di sekitar kita tidak begitu kita perhatikan betul.
Fokus perlu, sangat perlu. Melamun juga kadang perlu, lho! Bahkan ada penelitian tentang melamun.

"Melamun seringkali dinilai sebagai pekerjaan yang buruk, sama seperti kemalasan atau kecerobohan. Namun hasil studi kami memperlihatkan bahwa otak akan bekerja aktif pada saat seseorang melamun. Bahkan lebih aktif dibandingkan pada saat kita fokus mengerjakan pekerjaan rutin," kata ketua tim riset Kalina Christoff, ahli psikologi dari University of British Columbia (UBC).

"Pada saat Anda melamun, Anda tidak bisa segera mencapai apa yang diinginkan. Namun pikiran Anda akan memanfaatkan saat itu untuk menyampaikan pertanyaan terpenting dalam hidup Anda," kata Christoff.

Tapi yang pasti...Fokus kepada Allah, jangan lupa bahwa segala aktivitas dalam rangka beribadah kepada Allah. Begitu pula melamun, jika perlu. Melamun yang baik bukan pikiran kosong atau pikiran kotor, misalnya. Tapi merenung, membayangkan, memplanning sesuatu, aku pikir boleh-boleh saja. Insya Allah dari lamunan itu ada hasilnya.

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah. Di dalam buku fenomenalnya yang berjudul “Kunci Kebahagiaan”, dia orang menjelaskan bahwa bahan perenungan yang utama itu ada empat. Pertama, tujuan yang disukai dan ingin diwujudkan. Kedua, jalan yang mengantarkan kepada tujuan tersebut. Ketiga, mudharat yang dibenci dan tidak diharapkan terjadi. Keempat, jalan yang menyebabkan timbulnya mudharat tersebut. Keempat hal itu sangat erat kaitannya dengan Tuhan Semesta Alam. Kenapa? Karna tujuan yang hakiki adalah hanya pada Allah SWT.


Sesungguhnya Allah SWT menjamin seluruh rezeki makhluk-Nya. Mulai dari yang melata hingga manusia yang sempuma (QS. 11:6 dan QS.41:31)

***
2 hari lalu aku melihat hal yang bagiku itu Subhanallah..
***
Sudah hampir satu tahun aku menjadi produsen dan distributor boneka tangan dan jari. Alhamdulillah beberapa minggu lalu ada pesanan boneka jari lumayan, 400 buah. Akupun langsung memberdayakan ibu-ibu di sekitar rumahku untuk turut membantuku, tentu saja ada honor setiap jahitannya, karena memang saya tidak akan sanggup mengerjakan sendiri, apalagi diburu waktu.
Ibu-ibu yang mayoritas ibu rumah tangga, sangat senang mendapat tambahan penghasilan dari pekerjaan sambilan ini. Alhamdulillah.
Di antara ibu-ibu itu, ada sahabat mamiku. Anaknya teman sebayaku. Ibu ini seorang janda, suaminya telah meninggal mungkin hampir 10 tahun lalu. Beliau tinggal bersama anak semata wayangnya, laki-laki. Ibu ini sering mendoakanku semoga aku terus dapat pesenan. Aamiin. Karena, ya itu..Beliau senang bisa ada tambahan penghasilan, ya itu tadi...Untuk biaya sehari-hari.
***
Sore itu sahabatku datang, memberi sumbangan untuk membantuku produksi boneka tangan dan jari bagi Program Trauma Healling Korban Gempa Bandung Selatan. Ketika aku mengantarnya pulang, di pintu pagar, kulihat ibu tetanggaku itu baru pulang membawa bungkusan plastik belanjaan dari warung.
Memang bukan GR, tapi aku tahu kondisi ibu itu dari mami. Baru saja aku memberi uang, upah menjahit boneka jari, dan selanjutnya kulihat ibu itu pulang belanja.
Memang hal yang mungkin biasa saja..Tapi saat itu..Subhanallah.
1. Allah telah menetapkan rezeki bagi setiap hamba-hamba-Nya yang berusaha, dengan berbagai jalan-Nya.
2. Alhamdulillah Allah telah memberiku kesempatan untuk dapat menjadi jalan rezeki bagi ibu itu, dan yang lainnya.
3. Ingin sekali aku bisa membantu banyak orang. Mungkin belum bisa memberi banyak, tapi setidaknya ada yang bisa aku bantu, aku beri, bagi setiap orang yang mau berusaha. Aamiin.