Hari ini aku betul-betul tidak sadar...Tenang..Tidak sadarnya bukan sakit atau apa, tapi karena tidak sadar menggunakan barang yang bukan milikku.
Belakangan ini aku sedang memikirkan produksi boneka tangan, pengembangannya, juga penggalangan dana bagi produksi boneka tangan untuk membantu program Trauma Healling anak-anak korban gempa Bandung Selatan.
Setelah aku memberi ASI dan Nada Tazkiya, anakku tidur, aku langsung pergi untuk beli bahan boneka tangan edisi baru, pesanan TK-TK di Bandung. Entah kenapa, akupun heran. Padahal seingatku, aku menggunakan helm hitam aku.
Sebelum membeli bahan, aku pergi ke kantor FIF untuk bayar motorku. Setelah selesai, aku keluar, ambil jas hujan karena hujan, aku heran, kenapa helmku jadi warna biru. Aku tanya ke tukang parkir, "Pak, lihat helm saya yang warna hitam?"
"Emang kenapa, Teh?"
"Iya, helm saya tadi warna hitam, kenapa jadi warna biru. Da saya ga punya helm warna biru di rumah."
Tukang parkirnya bingung juga, "Aduh..kemana ya.. Seumur-umur saya belum pernah kejadian gini. Perasaan helm-nya ya itu aja. Apa tadi ketuker sama yang di sebelah, gitu?"
"Aduh..saya juga ga tau..Masalahnya ini juga bukan helm punya saya."
Karena ga enak, tukang parkirnya meminjamkankuhelm-nya, dan helm biru itu disimpan di sana barangkali ada orang yang tertukar. Diapun meminta nomor teleponku. Akupun meng-iyakan, dan langsung pergi beli bahan.
Sesampainya di rumah, adikku langsung bilang, "Teh, tadi pake helm-nya pak Asep, ya?" (Pak Asep, teman lamaku yang aku tinggal karena ada urusan dengan adikku)
"Ha??Pak Asep? Helm teteh yang item ilang."
"Ga, orang ada juga. Tadi pak Asep cari-cari helmnya yang biru ga ada, jadinya sekarang pake helm teteh."
Astaghfirullahaladzim... Bisa segitunya
Aku, ayah juga jadi tertawa hampir sepanjang sore ini. Menertawakan diriku yang betul-betul ga sadar.
***
Kadang kita terlalu fokus atau sedang melamun, sehingga dunia di sekitar kita tidak begitu kita perhatikan betul.
Fokus perlu, sangat perlu. Melamun juga kadang perlu, lho! Bahkan ada penelitian tentang melamun.

"Melamun seringkali dinilai sebagai pekerjaan yang buruk, sama seperti kemalasan atau kecerobohan. Namun hasil studi kami memperlihatkan bahwa otak akan bekerja aktif pada saat seseorang melamun. Bahkan lebih aktif dibandingkan pada saat kita fokus mengerjakan pekerjaan rutin," kata ketua tim riset Kalina Christoff, ahli psikologi dari University of British Columbia (UBC).

"Pada saat Anda melamun, Anda tidak bisa segera mencapai apa yang diinginkan. Namun pikiran Anda akan memanfaatkan saat itu untuk menyampaikan pertanyaan terpenting dalam hidup Anda," kata Christoff.

Tapi yang pasti...Fokus kepada Allah, jangan lupa bahwa segala aktivitas dalam rangka beribadah kepada Allah. Begitu pula melamun, jika perlu. Melamun yang baik bukan pikiran kosong atau pikiran kotor, misalnya. Tapi merenung, membayangkan, memplanning sesuatu, aku pikir boleh-boleh saja. Insya Allah dari lamunan itu ada hasilnya.

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah. Di dalam buku fenomenalnya yang berjudul “Kunci Kebahagiaan”, dia orang menjelaskan bahwa bahan perenungan yang utama itu ada empat. Pertama, tujuan yang disukai dan ingin diwujudkan. Kedua, jalan yang mengantarkan kepada tujuan tersebut. Ketiga, mudharat yang dibenci dan tidak diharapkan terjadi. Keempat, jalan yang menyebabkan timbulnya mudharat tersebut. Keempat hal itu sangat erat kaitannya dengan Tuhan Semesta Alam. Kenapa? Karna tujuan yang hakiki adalah hanya pada Allah SWT.


This entry was posted on 7:41:00 AM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

1 comments:

    Anonymous said...

    Grace yg baik,
    Assalamualaikum
    Posting yg menarik dan menyejukkan.
    Btw, iklannya mohon diperiksa. Banyak bisnis di internet yang jauh dari kehalalan.
    Mari bersama kita telaah Qur'an dan Hadis tentang kehalalan suatu perdagangan/perniagaan.

    Terima kasih
    Hamba Allah

  1. ... on November 21, 2009 at 7:13 PM