Kemarin, Eric, adikku yang pertama kehilangan alat transportasi satu-satunya milik dia. Innalillahi...
Eric, mahasiswa jurusan Fisika di UPI Bandung. Rumah kami di Kopo. Kalau tidak naik bis, dia naik sepeda. Lumayan...30 km dari Kopo ke Setiabudi. Sepeda yang ini baru, sebetulnya milik Om Kelik yang pindah lagi ke Solo. Sebelumnya Eric pakai sepedanya yang dulu, dan itu berat. Sepeda om Kelik ini enak, ringan. Kemana-mana dia pakai sepeda itu. dari Bandung Selatan, Bandung Utara, Bandung Timur...Subhanallah...Memang dia laki-laki kuat. Bukan pintar secara akademis, tapi cerdas. Kemampuan life skillnya banyak. Alhamdulillah.
Nah..kembali ke kemarin. Pagi-pagi dia udah agak malas pergi. Ketika pulang, akupun baru istirahat pulang mengajar...wajahnya kuyu... Dia duduk dekat telepon, lalu bilang, sepeda hilang. Semua bilang Innalillahi... Kemudian bertanya kenapa kok bisa.
Dia bilang, "Waktu duduk istirahat di warung, ada orang separuh baya, bawa map dan kertas-kertas, tiba-tiba bilang pinjam sepeda sepeda. Entah kenapa Eic (itu panggilannya di rumah) langsung mengiyakan, karena kasihan, karena dipikir orang baik.... Entah..."
Katanya dia sampai tunggu berjam-jam.
Kasihan...
Ya sudahlah....Mau gimana...
Katanya dia juga sadar ga sadar...
Tapi bagaimanapun, semua sudah diatur. Tidak ada yang kebetulan.
Sepeda ataupun apapun semua hanya titipan. Apalagi kalau Anda ingin tahu aku kehilangan apa dan bagaimana ceritanya... Allahu Akbar...
Jadi, yang merasa sombong dan merasa semua milik kita... Merenunglah...
Kita ga punya apa-apa....


This entry was posted on 5:01:00 AM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments: